Malang (ANTARA) - Mantan Presiden Indonesia Baharudin Jusuf Habibie menegaskan PT Industri Penerbangan Nusantara (Dirgantara) yang tidak lagi dipimpinnya, saat ini telah banyak mengalami kemunduran.
Hal tersebut ditegaskan Habibe usai meresmikan gedung Saintek di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut dia, mundurnya kedirgantaraan Indonesia tersebut, disebabkan pemerintah yang saat ini enggan memfasilitasi produk dari PT Dirgantara.
Untuk itu, pihaknya meminta agar pemerintah saat ini lebih serius untuk mengembangkan industri Dirgantara, termasuk mengalokasikan dana untuk riset.
"Contohnya saja seperti saat 15 tahun yang lalu, Indonesia sudah bisa membuat pesawat N250 yang pada tahun 2000 sudah siap masuk pasaran, Namun saat ini, membuat pesawat hanya menjadi angan-angan, karena pemerintah menghentikan proyek riset," ucapnya.
Ia menjelaskan, majunya kedirgantaraan Indonesia tidak hanya didukung dengan kebijakkan bagus dari pemerintah, namun perlu juga disertai dengan aksi nyata.
Untuk itu, pemerintah diharapkan perlu terus mendukung riset yang dilakukan para cendekiawan, seperti yang ada pada bidang kedirgantaraan.
"Dukungan pemerintah dengan aksi nyata itu agar cendekiawan yang dimiliki Indonesia tidak lari ke luar negeri," ujar Habibie, menegaskan.
Habibie juga menyatakan bahwa pemerintah tidak perlu menyalahkan para cendekiawan yang bekerja di luar negeri, jika di Indonesia belum bisa menyediakan wadah bagi mereka.
Sumber: YAHOO
0 comments:
Posting Komentar